JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menlantik 166 petugas yang mendampingi jamaah haji asal provinsi DKI Jakarta di Balai Agung, Gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 03 Juli 2019.
Petugas pendamping jemaah haji tersebut terdiri dari pembimbing ibadah haji serta petugas kesehatan yang sudah mendapatkan pelatihan terintegrasi baik itu di tingkat daerah maupun tingkat pusat.
“Bertugas di dalam kegiatan haji bukanlah pekerjaan yang sederhana. Saya datangi tempat-tempat yang mana para petugas menjalankan tugasnya. Tugasnya tidak kecil, tugasnya besar,” papar Anies Baswedan.
Diantaranya para petugas menjaga kebutuhan para orang tua yang menunaikan ibadah haji di saat sudah pada kondisi uzur, itu bukan sesuatu yang biasa.
Anies Baswedan menjelaskan, bahwa tugas yang besar dan tidak biasa itu bukanlah sesuatu yang berat jika diikut dengan keikhlasan.
Anies Baswedan menegaskan, bahwa tugas utama petugas pendamping jemaah haji itu bukan menunaikan ibadah haji, melainkan untuk membimbing, membina, hingga merawat kesehatan jamaah haji.
“Bagi petugas pendamping jamaah haji agar menjaga nama baik Indonesia selama jauh dari tanah air, Jamaah dan petugas pendamping haji asal Indonesia telah dikenal sebagai jamaah yang teratur selama beribadah haji,” tutur Anies Baswedan.
Anies Baswedan juga mengatakan, nama baik Indonesia itu luar biasa, Anies Baswedan ceritakan ketika bertemu dengan Gubernur Mekkah yang memperkenalkan dengan Profesor dari Madinah. Profesor dari Madinah mempunyai banyak cerita perihal jamaah haji asal Indonesia.
Dan juga menceritakan perihal ketertiban, kerapian, ketaatan kepada semua prosedur serta aturan. Dan mereka mengatakan, kalau jamaah dari Indonesia kuotanya ditambah dan tidak pernah protes.
“Karena kalau (kuota haji) ditambah dari Indonesia, artinya menambah orang yang tertib, menambah orang yang bisa diatur, Karena itu jaga nama baik itu,” pungkas Anies Baswedan.
via Anies Baswedan Tetapkan 166 Petugas Pendamping Jamaah Haji DKI Jakarta
credit by #913